Koto baru – Stunting bukanlah masalah yang bisa disepelekan karena hal ini menyangkut bagaimana generasi kita kedepannya, sehingga bonus demografi Indonesia Emas 2045 juga dapat terwujud secara maksimal.

Demikian disampaikan Sekretaris Daerah selaku Ketua TPPS Kab. Solok yang diwakili oleh Asisten I, Drs. Syahrial, MM pada Rapat Koordinasi Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Tahap I dalam rangka intervensi serentak pencegahan stunting tingkat kabupaten solok tahun 2024 Rabu (12/06/2024) yang berlangsung di Ruang Rapat Gedung Perpustakaan Daerah Kab. Solok.

Untuk itu Sekda mengajak mari kita laksanakan Intervensi Serentak Pencegahan Stunting ini semaksimal dan seoptimal mungkin sehingga hal ini akan berdampak baik bagi penekanan angka stunting di Kabupaten Solok khususnya dan di Indonesia pada umumnya.

Dikatakan persoalan stunting bukanlah tanggung jawab Dinas KB(DPPKBP3A) semata, melainkan perlu kerjasama dan dukungan lintas sektoral dari seluruh OPD terkait, Kecamatan dan Nagari yang ada di Kabupaten Solok, karena hal ini sudah menjadi permasalahan bagi kita di tingkat Nasional.

Dalam mengatasi stunting saat ini tentu kita telah melakukan upaya namun masih terdapat kekurangan yang menyebabkan kasus stunting masih belum bisa turun sebagaimana yang telah kita rencanakan, maka dari itu pada hari ini kita lihat dan tinjau kembali letak permasalahannya dan mencarikan solusi apa yang harus kita lakukan kedepannya, “tuturnya.

Disamping Sekretaris Daerah selaku Ketua TPPS Kab. Solok diwakili Asisten I, Drs. Syahrial, MM, Rakor tersebut juga dihadiri Kepala Perwakilan BKKBN Prov. Sumatera Barat diwakili Ketua Tim Perencanaan, Reni Herlina, SE, MM, Forkopimda, Perwakilan Kantor Kemenag Kab. Solok, Kepala DPPKBP3A, dr. Maryeti Marwazi, MARS, Kepala OPD, Camat dan Kepala Puskesmas se-Kabupaten Solok serta Korlap PKB/PLKB Kecamatan se-Kabupaten Solok.

Dalam Laporan Ketua Pelaksana, Herliza, SKM,M.Biomed mengatakan kegiatan dilaksanakan dalam rangka intervensi serentak pencegahan stunting tingkat Kabupaten Solok tahun 2024.

Sedangkan tujuan pelaksanaan intervensi ini guna mendeteksi dini masalah gizi, memberikan edukasi pencegahan stunting kepada kepada ibu hamil, bayi, balita dan calon pengantin secara berkelanjutan.

Peserta rapat sebanyak ±75 Orang yang berasal dari Korlap PKB Kecamatan se-Kabupaten Solok, Kepala Puskesmas dan Camat se-Kabupaten Solok.

Sementara itu Kepala Perwakilan BKKBN Prov. Sumatera Barat menjelaskan Intervensi Serentak Pencegahan Stunting merupakan aksi serentak melalui pendataan, penimbangan, pengukuran, edukasi dan intervensi bagi seluruh ibu hamil, bayi, balita dan calon pengantin secara berkelanjutan.

Intervensi Serentak bukan ditujukan untuk pencegahan stunting secepatnya namun menjadi awal perbaikan secara komperhensif dan tingkat pencegahan yang lebih massive.

Pada Kesempatan itu Sekretaris Daerah diwakili Asisten I membuka secara resmi Rapat Koordinasi TPPS Tahap I dan Kegiatan dilanjutkan dengan Diskusi Teknis dan Pemaparan oleh Kepala DPPKBP3A Kab. Solok. 

 
Top