Padang-TopSigiPost.com- Kepala Bidang Rehab Rekon Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumbar menyatakan bahwa peserta Bimbingan Teknis (Bimtek) Pengkajian Kebutuhan Pasca Bencana (Jitu Pasna) angkatan VIII menghadirkan sebanyak 115 peserta yang siap untuk dibimbing.
"Semua yang hadir dalam Bimtek Jitu Pasna ini merupakan orang-orang yang terpanggil untuk tugas kemanusiaan dalam upaya mengkaji kebutuhan masyarakat pasca bencana," ujar Suryadi Eviontri selaku Kepala Bidang Rehab Rekon ditempat Rabu (29/09/2021)
Suryadi Eviontri mengharapkan agar seluruh peserta, baik dari kalangan jurnalistik maupun dari relawan yang hadir, untuk dapat mengikuti bimtek ini dengan baik dan saksama (teliti dan cermat) sehingga dapat memahami berbagai teori dan kajian kebutuhan pasca bencana.
"Semoga, apa yang kita pelajari dalam bimtek ini, dapat kita praktekkan saat terjadi bencana apa saja, agar penanganan kebutuhan korban bisa dapat dilakukan dengan cepat," ujarnya.
Turut hadir Gubernur Sumbar Mahyeldi Anshorullah, S.P yang meresmikan pembukaan acara ini, dalam sambutannya mengatakan bahwa Provinsi Sumbar merupakan daerah dengan potensi bencana yang tinggi. Di laut ada ancaman tsunami. Di darat ada gempa, banjir dan angin puting beliung serta tanah longsor.
"Orang mengatakan daerah kita bagus, apalagi potensi wisatanya, sangat indah. Tapi, ancaman bencananya juga tinggi," ujar Gubernur Sumbar.
Ditambahkan Mahyeldy, pengkajian kebutuhan pasca bencana ini sangat diperlukan, agar dengan cepat bisa diketahui apa apa saja yang dibutuhkan masyarakat di lokasi bencana. Sehingga bisa dilakukan langkah-langkah terbaik dalam penanganan bencana.
"Apalagi bagi kalangan jurnalis, bimtek ini sangat diperlukan sehingga maka apa yang diberitakan dapat ditangani dengan cepat dan tepat khususnya oleh BPBD selaku instansi yang bertugas menangani bencana," ungkap Mahyeldi.
Sebelumnya Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumbar, Erman Rahman selaku panitia pelaksana menyampaikan bahwa Bimtek ini guna memberikan gambaran dalam penghitungan kebutuhan pasca bencana.
"Karena itu, diperlukan relawan baik kalangan jurnalis maupun masyarakat di kelurahan dan desa untuk dibimbing agar bisa melakukan penghitungan pasca bencana di lapangan," ungkap Ehman Rahman dalam laporannya
Ditambahkan, untuk bimtek Jitu Pasna BPBD Sumbar selama tiga hari ini, menghadirkan narasumber dari Pusdiklat BNPB dan praktisi kebencanaan.
"Acara ini berlangsung dengan protokol ketat. Dan alhamdulillah, dari hasil rapid antigen sebelum acara dimulai, semua peserta dinyatakan negatif Covid-19," terang Erman. (ggn)